Diposting oleh dewasa masa kini on Senin, 31 Oktober 2011


11.8 Sifat Pria Idaman Wanita Dewasa
(Foto: corbis)
WANITA dewasa serius untuk membina hubungan lebih sehat dan lebih atraktif. Pahami sifat yang dicarinya dari Anda agar cinta yang terjalin makin dewasa.

Kini, banyak wanita tak lagi resah saat belum juga menikah di usia matang. Beragam alasan dikemukakan, salah satunya sulit mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari seorang pria.

Dalam banyak kasus, wanita berusia 40-an mencoba menerapkan aturan kencan sama yang mereka gunakan ketika usia 20-an. Masalahnya adalah, mereka tidak ingin diperlakukan sama seperti dulu.


Tidak cengeng

Wanita dewasa inginkan sikap optimis, berdaya juang tinggi, dan fleksibel dalam diri seorang pria. Wanita dewasa tidak ingin dirinya menjadi ibu, psikiater, atau perawat kekasihnya.

Sopan

Wanita matang mensyaratkan pria sopan untuk bisa menjadi pendamping hidupnya kelak; pria yang membuka pintu untuknya, bangkit dari tempat duduk ketika kekasihnya berdiri atau mendekat, menarik kursi, ataupun memberinya lengan saat berjalan berdua.

Cinta kebersihan

Wanita menginginkan pria yang wangi, tapi bukan wangi cerutu atau bir. Mereka ingin pria yang bisa menjaga kebersihan, rambut, gigi, kuku, dan memakai pakaian yang bersih.

Pencium sensitif

Pria harus belajar bagaimana menjadi pencium sempurna untuk menyenangkan hati wanita dewasa. Mereka ingin seorang pria yang mahir menggunakan bibir serta jari-jemarinya sebagai pencium sensitif.

Cerdas emosional

Wanita dewasa mencari seorang pria yang cerdas secara emosional, pria yang memiliki ide cerdas saat berhadapan dengan masalah, juga pria yang cerdas tentang kehidupan.

Perhatian

Wanita dewasa mencari seorang pria yang mampu memberikan perhatian, seperti fokus melihat ke matanya dan mendengarkan saat wanita bicara. Wanita ingin merasa penting dan istimewa di mata pasangannya.

Punya gaya pribadi

Dalam beberapa detik, wanita dewasa bisa dengan cepat mengukur pria dari pakaian, sepatu, dan aksesoris yang dikenakan. Wanita dewasa menginginkan pria yang melakukan usaha untuk menampilkan gaya pribadinya.

Jujur

Wanita dewasa menginginkan seorang pria jujur. Jika pria ingin kencan lagi dengannya, ia harus menelepon dan mengatakan demikian, begitupun sebaliknya. Misal, karena tak ada chemistry yang terbangun selama kencan.

Wanita dewasa tidak harus peduli dengan sisi finansial pria, selama stabil dan memiliki pekerjaan. Mereka jauh lebih tertarik dalam mencari pendamping yang baik hati, perhatian, dan tidak memberikan beban berat untuknya.


12.Tips : Agar Menjadi Orang Dewasa

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxSDZaJkW0DNyF2HHro77CfmtN_SJzjXpqUnkITecUBbuL7kgKr1cTauNaGGt1u4xujeefuSrRZylFggDJfgjW0qbXMvO_rgJiVHSeSUonmyckEAJTeQ-0bbY7H0WYY-ddLKqvaCfozg/s320/agar_dewasa.JPG
R
emaja. Masa yang sedang kita hadapi ini berada di tengah-tengah. Mengapa disebut di tengah-tengah? Karena seorangramaja memiliki fisik dan psikis yang masih labil. Seorang remaja terkadang bahkan sering bertingkah seperti anak-anak. Tapi kita ini bukan aak-anak! Kita sudah memasuki masa dewasa. 8 Sifat Oarang Dewasa.
Banyak tuntutan dari pihak keluarga khususnya agar kita menjadi orang dewasa. Mungkin kita pernah dinasehati atau bahkan dimaraahi agar dapat bersikap lebih dewasa. Tuntutan ini bagus dan baik. Tuntutan yang membuat kita semakin bijaksana, matang dan pastinya menjadi dewasa.
Oh ya, ada satu catatan penting agar menjadi orang dewasa. Bukan berarti kita dituntut dewasa, lalu melihat gambar atau video porno. Bukan berarati pula karena kita ingin dewasa, lalu berbuat seks sebelum waktunya (belum manikah). Sebelumnya juga saya pernah menulis Tips Agar Menjadi Orang Yang Dewasa di blog ini, hanya karena saya anggap tulisan itu belum sempurna, maka saya tulis lagi lah Tips : Agar Menjadi Orang Dewasa.
Agar kita dapat melewati masa remaja denagan baik. Agar kita menjadi orang dewasa. Agar tuntutan orang tua terpenuhi. Simaklah dn praktekkan  Tips : Agar MEnjadi Orang Dewasa :
Pertama, kita tahu mana yang baik dan mana yang buruk.
Kedua, kita bisa memprioritaskan yang terutama dan yang pertama. Mana yang harus dilakuakan terlebih dahulu, mana yang dapat diakhirkan.
Ketiga, kita dapat menyelesaikan diri kita sendiri dan dapat pula membantu menyelesaikan masalah orang lain (terutama orang terdekat) tanpa merugikan salah satu pihak.
Keemapat, tidak lari dari masalah.
Kelima, kita dapat berlaku adil dan bijaksana dalam mengambil keputusan. Tidak teargeasa-gesa, tapi juga tidak bertele-tele.
Keenam, sayang terhadap diri kita sendiri dan peduli terhadap orang lain dan lingkungan sekitar.
Ketujuh, taat menjalankan ibadah. Menjauhi apa yang dilarang dan manjalankan apa yang diperintahkan Tuhan dan Rasulallah. Rajin pula dalam melaksanakan amalan sunnah.
Kedelapan, lebih mementingkan orang lain ketimbang diri sendiri.



13.Dewasa Adalah Sikap, Bukan Umur!!!


“Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.” (1 Korintus 13:11).

Kedewasaan sejati terletak di sikap atau attitude, dan bukan pada umur. Seringkali kita berpikir, jika usia yang menua merupakan tanda yang absah dari sebuah kedewasaan. Tetapi ternyata tidak. Usia bukanlah faktor penentu dari sebuah kedewasaan. Tak heran kita sering mendengar pernyataan,”Geus kolot teu nyaho kolot-kolotna.”

Ada dua hal yang dinyatakan dari pernyataan Paulus dalam ayat di atas. Pertama, kedewasaan adalah sebuah bentuk sifat. Dewasa berarti memiliki sifat dewasa dan bukan sifat anak-anak. Dalam pengalaman saya sebagai pembela anak, ciri khas seorang anak adalah masih berorientasi pada kesenangannya sendiri tanpa mengindahkan perasaan ataupun keberatan orang lain. Jika mereka minta permen dan tidak mendapatkan, maka mereka akan menangis tanpa menghiraukan nasehat kita mengenai buruknya pengaruh permen pada gigi.

Ciri lainnya dari seorang anak adalah kurangnya rasa tanggung jawab terhadap suatu tugas yang sebenarnya menjadi kewajiban mereka. Karena orientasi mereka yang masih berpusat pada “kesenangan aku,” maka acapkali mereka lalai mengerjakan sesuatu yang sudah disepakati untuk mereka kerjakan. Sehingga akhirnya mereka pun membutuhkan figur yang mereka takuti untuk mengawasi mereka.

Ada ungkapan yang menyatakan demikian: “Our attitude is our altitude.” Sifat kita menentukan seberapa tinggi level kedewasaan kita dalam menyikapi hidup. Ketika kita memprioritaskan kepentingan, kesenangan orang lain di atas kepentingan atau kenyamanan kita sendiri, maka kita sudah dewasa. Dan ketika kita mengerjakan semua tugas dan tanggung jawab tanpa adanya pengawasan dari orang lain yang punya kedudukan lebih tinggi dari kita, maka kita sudah bisa mengatakan kalau kita adalah orang dewasa.

Pernyataan Paulus yang berikutnya menyuratkan perlunya sebuah komitmen untuk meninggalkan sifat kekanak-kanakan tersebut. Komitmen meninggalkan sifat kekanak-kanakan tentu harus dilandaskan kesadaran bahwa kita memang sudah dewasa dan tidak pantas bersifat kekanak-kanakan dalam hidup. Ketika kita dihadapkan pada masalah, sikap seorang anak adalah menangis meminta pertolongan orang lain. Tetapi sebagai orang dewasa ketika kita dihadapkan pada masalah, maka sikap kita adalah menggeluti masalah itu sampai titik permasalahannya ditemukan dan solusinya bisa diajukan.

Yang mengherankan adalah seringnya seorang yang dikatakan sudah dewasa tapi ketika menghadapi masalah justru lari menghindari masalah. Tidak hanya cukup sampai di situ, iapun akan menyalahkan orang lain atas masalah yang ia hadapi. Mungkin saja ia menyalahkan orangtuanya, kakak atau adiknya, pasangannya. Atau yang sering dilakukan Fauzi Bowo jika disinggung soal banjir di Jakarta; menyalahkan belum rampungnya masalah pembebasan tanah sekitar proyek Kanal Banjir Timur.

Komitmen meninggalkan kenyamanan kanak-kanak memang tak mudah, tetapi jika kita meyakini hidup adalah perubahan dan perubahan adalah ciri kehidupan; maka miliki komitmen untuk meninggalkan kenyamanan kanak-kanak dan menjemput sifat kedewasaan untuk sebuah kehidupan yang semakin baik di esok hari.

Selamat berjuang menjadi dewasa!!




14.Sifat Narsis Tak Berguna Bagi Orang Dewasa, tapi Berguna Bagi Remaja

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYNRKKcZFdtS-6sgwzaKY2LRUou0EkStSoCevAarmiUsgdy12oATqXRLRLk6L1SlhiEje8SejPX_LVo_mBNbX8hj4kaYPu1bmZQeQNMb_bjsls7yAiMzXTdCSWxIfK73xzak0UnoHyypk/s400/Saykoji-Narsis.jpg
N
arsis adalah kondisi seseorang yang memiliki rasa percaya diri yang sangat tinggi untuk kepentingan pribadinya dan juga rasa ingin dikagumi. Narsis berguna untuk remaja agar percaya diri, tapi kebalikannya sikap narsis tidak bermanfaat untuk orang dewasa.

Remaja yang narsis hanya dinilai sebagai remaja yang tidak ramah dan kadang dianggap sebagai hal yang wajar. Sebaliknya, orang dewasa yang narsis dianggap tidak punya hati nurani.

"Banyak orang berpikir bahwa sifat narsisisme adalah karakteristik kepribadian yang tak banyak berubah sepanjang hayat. Namun ada banyak studi baru-baru ini yang menunjukkan bahwa perkembangan narsisisme menonjol pada masa remaja, dewasa awal dan awal usia 20-an, kemudian semakin menurun setelah itu," kata Patrick Hill yang melakukan penelitian bersama Brent Roberts, profesor psikologi University of Illinois seperti dilansir esciencenews.com, Kamis (11/8/2011).

Penurunan sifat narsis ini nampaknya seiring dengan penurunan perannya dalam proses pendewasaan seseorang. Peneliti menyurvei 368 mahasiswa sarjana beserta 439 anggota keluarganya untuk mendapat gambaran ciri-ciri narsisme pada mahasiswa dan ibunya.


Dari hasil penelitian itu menemukan tiga bentuk narsisme yang berbeda:
Ø  Pertama adalah meningkatnya kepemimpinan atau otoritas, yaitu keyakinan bahwa orang-orang harus datang kepadanya untuk meminta saran.
Ø  Kedua adalah eksibisionisme, menjadi sombong, ingin pamer dan merasa memiliki kemampuan atau bakat yang hebat.
Ø  Ketiga adalah keinginan mengeksploitasi orang lain untuk keuntungan pribadi.

Dalam kasus pertama dan kedua, terlihat remaja yang memiliki narsisme kepemimpinan dan eksibisionisme tinggi melaporkan mendapatkan kepuasan hidup dan kesejahteraan yang lebih tinggi. Namun pada ibu-ibu dengan narsisme yang sama tidak melaporkan demikian.

Sedangkan kasus ketiga, narsisme dengan ingin mengeksploitasi orang lain demi keuntungan pribadi, menghasilkan rendahnya kepuasan hidup pada setiap usia.

Secara umum, partisipan memiliki pendapat miring terhadap orang-orang yang narsis ini, khususnya ibu-ibu yang narsis. Orang narsis dipandang sebagai orang yang menyebalkan dan kurang memiliki nurani. Sebaliknya siswa yang narsis tidak dianggap menyebalkan, namun hanya dianggap tidak ramah.

"Penelitian ini meneruskan studi yang menunjukkan terdapat perubahan sifat dan makna narsisme yang dimiliki sesorang seiring bertambahnya usia," kata Roberts.

Menurut Roberts, keyakinan yang berlebihan dalam menilai kemampuan diri sendiri dapat memandu remaja dalam pencarian jati diri. Namun dalam kehidupan sehari-hari, sifat narsisme tampaknya berkaitan dengan kurangnya kepuasan hidup dan rendahnya reputasi.


15.Didalam jiwa laki-laki dewasa masih ada sifat kekanakan

S
ebenerna..teh bingun mau ngisi Blog naon? perasaan banyak yang mau dituliskan... tapi susah... merangkai kata-katana..

kalau dilihat dari judul seh, emang bener.. rata2 cowo seumuran sayah atau bahkan yang lebih tua dari sayah ajah...masih ajah..ada jiwa anak2nya..

misal, gw.. sampe sekarang masih suka ma filem kartun.. seperti Naruto, Samurai-x, DragonBall, dan filem2 yang berbauk fiksi dan animasi. Mungkin ada bagusnya juga.. dengan banyak nonton filem animasi.. otak kita akan dirangsang untuk berkreasi dan kreatif membuat sesuatu yang mustahlil menjadi mungkin..

pokonamah.. kitu we lah... tetep jadi diri sendiri ajah JOLIE

sakitu ti sayah 




Karakter yang Dicari Pria Ketika Memilih Istri

Posted by Admin on August - 10 - 2011
081835_cariistri Diam-diam pria punya kriteria dalam mencari calon pendamping hidup. Anda yang belum menemukan pasangan, apakah sudah memiliki 4 karakter ini? Banyak wanita yang sudah memimpikan pernikahan sejak masih anak-anak. Ketika dewasa, tak semua impian indah tentang pernikahan menjadi kenyataan. Tak usah jauh-jauh merencanakan pernikahan, jodoh pun hingga kini belum ditemukan. Penampilan fisik belum tentu kunci utama dalam mencari pendamping hidup. Seperti dikutip naomishow, ada empat sifat yang dicari pria pada






M
engingat kisah-kisah di masa lalu. Tenang dalam dekapan lembut sang Bunda, aman pada pundak kuat sang Ayahanda, riang dalam keceriaan dengan orang-orang terkasih, dan  sendiri membersamai jiwanya meluruhkan setiap sedih. Semuanya lengkap mengakumulasikan masa saat ini.  

Melihat sosok memantul pada benda padat bening bernama cermin, yang menjadi potret kebenaran bahwa memang sosok itu telah menjadi wanita penuh. Ia mematung. Menatap dalam-dalam mata itu, mencari suatu jawaban tentang kegamangan yang semakin mendekati klimaksnya. Ia tersenyum, manis! Teryakinkan kembali bahwa segala gamang berasal dari syetan. Dan sejurus kemudian, dzikirpun berlomba keluar menyembul dari bagian diri bernama hati.  

Semoga tercukupkan dalam ikhlas, dengan sekerat jatah takdir dari sang pemilik kehidupan. Hingga syukur tetap menjadi nafas kehidupan, dan sabar menopang setiap lunglai tungkai ikhtiar.  

Ia hanya seorang gadis biasa yang punya cita tersekat oleh keadaan. Hanya seorang gadis biasa yang menggunungkan asa di setiap kesempatan baik. Hanya seorang gadis biasa yang kini menyadari bahwa ia telah dewasa. Hanya seorang gadis dewasa yang punya mimpi sederhana. Dan hanya seorang gadis dewasa penyuka keindahan dan ingin menjadi bagiannya.  

Gadis dewasa itu… kini sedang tersenyum pada setiap rasa yang pernah menyambangi jiwanya.

Gadis dewasa yang masih tetap biasa...

http://images.rifarida.multiply.com/image/8wHUhmrCcqOSEjyzDs4UqA/photos/1M/300x300/326/mawar.jpg?et=hKJu8cdMPiQXJUGkG%2Bc35w&nmid=0

















More about