Menjadi seorang yang dewasa membutuhkan sebuah proses pendesaan yang matang.Orang yang sudah dewasa memiliki banyak kelebihan daripada seorang yang masih labil dari jati dirinya sendiri.Menjadi dewasa bukanlah pilihan tetapi keharusan untuk hidup lebih baik dari sebelumya.Ciri-ciri orang dewasa dapat diketahui yaitu, Selalu bertanggung jawab atas apa yang diperbuat Mampu menghadapi tantangan dengan baik meskipun gagal tetapi tidak menyerah Dapat bersyukur dimasa-masa sulit,biasanya orang yang masih labil akan sulit bersyukur dimasa-masa sulit yang ada malah memberontak Dapat mengubah kekurangan menjadi kelebihan.Tentunya hal ini diawali dari sikap bersyukur terlebih dahulu Memberikan yang terbaik sangat melakukan tindakan Dapat berpikir bijak walaupun di situasi sulit Dapat mengontrol amarah saat ada sesuatu yang menyakitkan hati Tidak gegabah dan selalu berpikir matang sebelum bertindak Dapat memanfaatkan situasi untuk hasil yang lebih baik Memiliki prinsip hidup yang kuat Dari 10 ciri-ciri diatas,sudah berapa ciri-ciri yang menyerupai kehidupan anda? Jika ada 5 ciri-ciri diatas dalam diri anda,berarti anda sudah dewasa.Tetapi bila belum ada 5 dari ciri-ciri diatas,berarti anda belum dewasa.Be smart . . Indonesia butuh banyak orang yang berpikir dewasa untuk membuat negara semakin maju !! :)

Pagi ini sebuah pertengkaran sengit terjadi di rumah. Heboh! Ribut bin kacau. Entah siapa yang memulai tapi perselisihan itu tak dapat dicegah. Hehehehe… bukan hal serius kok, ini masalah sepele yang suka saya besar-besarkan. Cuma berebut chanel tivi.

Dasar adik saya tak mau mengalah. Dia kukuh mempertahankan acara kesukaannya “berita”. Duh!! Boring banget kalau pagi-pagi sudah sarapan korupsi, dana APBD, Nunung, Nazaruddin, apalagi ditambah dengan berita kriminal yang kadang menampilkan potongan tubuh multilasi, korban tabrakan lalu lintas dan hal-hal mengerikan lainnya. Menurut saya pagi itu wajib diawali dengan sesuatu yang fun dan menggembirakan supaya sepanjang hari pembawaannya fresh dan ceria. Kalau tontonannya kriminalitas yang ada kekawatiran dan was was, deg!! Terlebih jika ingat semboyan bang napi waspadalah waspadalah. Ngeri!!! Hahaaha maaf saya memang sedikit paranoid. Untuk pagi hari saya merekomendasikan film kartun seperti chalkzone dan spongebob, agak siangan dikit ada avatar atau kalau mau lebih variatif bisa memilih cartoon network, hmm animax juga bagus (sorry ini bukan promosi, ini hanya usulan seorang penggemar kartun sejati)

Dengan penuh kebijaksanaan ibu berkata “Le ngalah sama adiknya, kamu khan lebih tua. Kapan kamu dewasanya…???”.

Waduh!!!! Sepertinya ibu lupa kalau anaknya hampir dua puluh tiga tahun dan sudah punya KTP, SIM juga ada. Kok bisa-bisanya saya dianggap belum dewasa. Hmmm.. apa benar saya belum dewasa? Umur setua ini apa belum cukup untuk masuk golongan dewasa. Jika harus minum obat, dokter tak pernah lagi memberi saya dosis setengah. Takaran obat saya sudah dewasa. Bahkan hehhehe… saya juga pernah menonton film khusus dewasa. Bagaimana, saya sudah dewasa belum?

Karena penasaran saya mencoba bertanya dengan orang yang sudah berkeluarga. Tentunya mereka sudah dewasa dong. Om saya menjawab, kalau dilihat dari umur kamu memang sudah cukup untuk dikatakan dewasa. Tapi kedewasaan itu bukan dilihat dari umur, dewasa itu punya tanggungjawab dan nggak kekanak-kanakan.

Lho! Masa menjadi penggemar kartun disebut anak-anak. Ini masalah selera om. Banyak bapak-bapak bahkan mbah mbah yang hobby nonton kartun.

Bukan masalah kartunnya Yan. Tapi sikap kamu nggak mau mengalah sama adik kamu itu yang kekanak-kanakan. Masa kamu berantem dengan anak kelas dua SD, nggak mau ngalah lagi. Om rasa adik kamu malah lebih dewasa dengan sikap suka rela mau mengalah sama kakak kayak kamu.

Deg!!! Dubrak!!! Saya baru sadar ternyata selama ini sikap saya masih kekanak-kanakan. Hmm bagaimana mau minta nikah kalau sikap kayak gini terus. Nggak bisa saya bayangkan jika nanti berkeluarga dan punya anak tapi sikap ini masih ada. Jangan-jangan tiap hari saya berebut tivi, bertengkar gara-gara maen PS sama anak. Duh!!! Mengerikan! Memalukan!!!

Membulatkan tekad dalam dada kalau perlu tanamkan sugesti memasuki pikiran alam bawah sadar. Berusaha fokus. Dewasa dewasa dewasa. Harus!! Inget umur Yan.

Hehehe sepertinya kalau saya lihat di tivi semakin hari semakin banyak orang yang terkena virus kekanak-kanakan seperti saya. Berkelahi di gedung DPR, bertengkar mulut nggak jelas dan main kucing-kucingan saat terbukti bersalah. Wah!!! Virus yang mengkhawatirkan. Harusnya sebagai wujud kedewasaan manusia lebih bijaksana, mengakui kesalahan, menghormati pendapat orang lain, bertutur kata sopan dan bertindak dengan didasari akal, bukan nafsu dan emosi yang sering diperlihatkan anak-anak.