Perceraian Orang Tua Dorong Anak Bunuh Diri

Diposting oleh dewasa masa kini on Senin, 19 Desember 2011


Orang yang tumbuh dalam keluarga broken home (orang tua cerai) lebih mudah terdorong melakukan tindakan bunuh diri dibandingkan dengan mereka yang tumbuh di tengah keluarga yang harmonis dan lengkap. Demikian hasil sebuah penelitian baru-baru ini.

Peneliti dari Universitas Toronto meneliti terhadap 6.647 orang dewasa, termasuk 695 diantaranya yang masih berumur di bawah 18 tahun saat orang tua mereka bercerai. Dari penelitian itu ditemukan bahwa perceraian menimbulkan efek yang berbeda bagi laki-laki dan wanita.

Laki-laki dengan orang tuanya bercerai ketika mereka masih anak-anak berisiko tiga kali lebih serius melakukan bunuh diri dari pada laki-laki lain. Sementara, wanita dewasa yang tumbuh di tengah keluarga yang orang tuanya bercerai terindentifikasi 83 persen berpikiran melakukan bunuh diri dibandingkan dengan mereka yang orang tua masih harmonis.

Hubungan antara bercerai dan keinginan untuk bunuh diri sangat kuat untuk laki-laki yang tumbuh di tengah keluarga dengan masa kecil yang suram, seperti mengalami kekerasan fisik, orang tua pecandu dan orang tua yang tidak bekerja.

Mata rantai antara perceraian orang tua dan keinginan bunuh diri tidak terlalu signifikan pada wanita yang tidak memiliki pengalaman suram pada masa kecilnya. Tetapi, tanpa pengalaman suram tersebut, laki-laki dewasa yang tumbuh di tengah keluarga yang orang tua bercerai masih memiliki dua kali lipat resiko keinginan untuk bunuh diri dibandingkan dengan laki-laki dengan keluarga lengkap.

Hasil penemuan itu menunjukkan bahwa jalur yang menghubungkan perceraian orang tua dengan keinginan bunuh diri berbeda untuk laki-laki dan wanita. Gabungan antara perceraian orang tua dan pemikiran melakukan bunuh diri pada pria sangat kuat, bahkan ketika dihubungkan dengan masa kecil yang suram, status sosial ekonomi, depresi dan kekhawatiran.

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar